Senin, 29 Maret 2010

penyakit yang sedang hangat dibicarakan

Virus H1N1 Lebih Ganas dari Perkiraan
Selasa, 14 Juli 2009 | 16:15 WIB
shutterstock

KOMPAS.com — Virus H1N1 yang menyebabkan flu babi masih dianggap enteng oleh masyarakat karena daya bunuhnya masih rendah. Baru-baru ini tim peneliti internasional mengungkapkan bahwa virus H1N1 ternyata lebih ganas dari yang selama ini diperkirakan.

Penelitian yang diketuai oleh virologis Yoshihiro Kawaoka menampilkan dengan detail gambar virus dan kualitas patogeniknya. Berbeda dengan yang selama ini dikira, ternyata virus H1N1 mampu menginfeksi bagian dalam sel di paru-paru, yang akan mengakibatkan pneumonia dan pada beberapa kasus, kematian. Virus flu biasa hanya menginfeksi satu sel pada sistem pernapasan atas.

"Ada kesalahpahaman tentang virus ini," kata Kawaoka, profesor patobiologikal dari UW-Madison School of Veterinary Medicine. "Orang mengira patogen virus ini serupa dengan flu biasa. Hasil studi kami memberi bukti nyata bahwa ia berbeda," katanya.

Kemampuan virus itu menginfeksi paru-paru, kata Kawaoka, sama menakutkannya dengan pandemi virus lain, misalnya saja yang terjadi pada tahun 1918 yang membunuh 10 juta orang di akhir Perang Dunia I. Penelitian Kawaoka juga menunjukkan, orang yang lahir sebelum tahun 1918 memiliki antibodi untuk melawan virus H1N1 yang baru.

Karenanya, mungkin saja virus ini akan lebih berbahaya dari pandemi sekarang, mengingat kemampuan virus ini berevolusi menjadi bentuk baru. Selain itu, makin banyak orang tertular virus ini, makin besar peluang virus ini berubah jadi mematikan.

Dalam penelitiannya, Kawaoka dan timnya menginfeksi beberapa hewan percobaan dengan virus flu biasa dan virus flu yang jadi pandemi. Ternyata, virus H1N1 lebih mudah menggandakan diri pada sistem pernapasan dibandingkan dengan flu biasa, dan menyebabkan lesi pada paru-paru.

PENULARAN VIRUS H1N1

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Sebanyak 78 santri di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, harus mendapat perawatan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang setelah dilaporkan menderita penyakit sejenis influenza, Rabu (29/7). Selain di Pondok Pesantren Babussalam, penyakit sejenis juga menyerang 30 santri di Pondok Pesantren Al Islahiyah dan Nurul Huda di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sejak Selasa malam. Karena belum positif A-H1N1 dan A-H5N1, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang belum menyatakan kejadian luar biasa.

500-an Santri Tertular Virus Flu

Kamis, 30 Juli 2009 | 03:16 WIB

Jakarta, Kompas – Lebih dari 500 santri dari dua pesantren tertular virus influenza. Sebagian sudah diambil sampel dahak dan cairan tenggorokan. Sementara itu, ditegaskan bahwa masyarakat harus siap hidup bersama virus A-H1N1 dan terus berusaha agar selamat.

Sedikitnya 453 santri Pondok Pesantren Al Hikamus Salafiyah di Kampung Cipulus, Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tertular virus flu sejak Jumat (24/7). Faktor cuaca, kondisi lingkungan, dan daya tahan tubuh santri diduga memicu penularan virus secara cepat.

Sementara itu, tak kurang dari 108 santri terdiri dari 78 santri dari Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, dan 30 santri dari pondok pesantren di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dirawat setelah dilaporkan terserang sejenis influenza. Kemarin telah dilakukan pengambilan sampel ludah untuk pemeriksaan terkait dugaan tertular virus A-H1N1.

Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin menjelaskan, pihaknya belum sampai pada kesimpulan terjadi kejadian luar biasa flu A-H1N1 di sana.

Belum bisa pastikan

Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta belum memastikan jenis virus yang menyerang para santri. Menurut rencana, tim dari Dinas Kesehatan Purwakarta dan Laboratorium Kesehatan Jawa Barat akan mengambil sampel cairan tenggorokan untuk diteliti.

Para penderita mengalami gejala demam, batuk, dan pilek. Mereka berusia 7-15 tahun dan tinggal di asrama dengan 6-10 santri per kamar. Mereka baru beberapa hari tiba di pesantren setelah pulang karena libur.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Purwakarta Astuti Arifin menambahkan, kasus itu merupakan kejadian luar biasa karena jumlah kasus di satu lokasi meningkat signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

”Kami belum menemukan indikasi serangan virus flu A-H1N1. Sebagian penderita membaik setelah diberi obat simptomatis untuk menghilangkan demam, batuk, dan pilek,” ujar Astuti.

Untuk mencegah penularan virus, Dinas Kesehatan Purwakarta mendirikan posko kesehatan di pondok pesantren itu.

Di Kabupaten Kediri dilaporkan dua pasien terduga penderita influenza A-H1N1 dirawat di Rumah Sakit HVA Toeloeng Redjo, Kecamatan Pare. Kepala Rekam Medik RS HVA Toeloeng Redjo Heru Susanto mengatakan, keduanya terduga karena memiliki riwayat mondok di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang lima santrinya dinyatakan positif terinfeksi virus A-H1N1.

Sementara delapan santri perempuan penghuni Asrama II Al Khodijah Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, Jombang, kemarin, masih diisolasi di sebuah ruangan di asrama. Sehari sebelumnya petugas Dinas Kesehatan Jombang mengambil contoh darah, dahak, dan cairan hidung mereka.

Di Banten, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten hingga kemarin menunjukkan sudah 82 warga Banten positif terjangkit virus flu A-H1N1. Kasus positif pertama kali ditemukan pertengahan bulan Juni lalu pada seorang warga di Kota Tangerang Selatan. Sembilan hari berselang, jumlah warga positif flu A-H1N1 bertambah 66 orang, menjadi 80 orang.

Semakin khawatir

Sejumlah negara di Amerika Latin kini semakin khawatir dengan perkembangan penyebaran influenza A-H1N1.

Secara keseluruhan di Amerika Latin lebih dari 570 orang meninggal akibat virus A-H1N1. Di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 816 korban tewas akibat A-H1N1. WHO menilai virus A-H1N1 mengkhawatirkan karena ada kemungkinan bermutasi menjadi virus lebih mematikan atau virus itu bercampur dengan elemen-elemen virus A-H5N1 (flu burung) yang dipastikan virusnya nanti akan lebih mematikan.

Menyadari tingginya risiko kematian akibat virus A-H1N1, para pemimpin dari Argentina, Bolivia, Brasil, Cile, Ekuador, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela pekan lalu bersatu meminta agar seluruh kawasan Amerika Selatan diperbolehkan memproduksi vaksin influenza itu.

Hidup dengan virus

Bayu Krisnamurti, Ketua Pelaksana Harian Komisi Nasional Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, menyatakan, masyarakat harus bisa hidup dengan virus A-H1N1 dengan tetap berusaha agar sehat dan selamat. Hal itu menanggapi pemberitaan kurang ketatnya pengawasan di pintu-pintu masuk seperti di bandara, seperti diberitakan Kompas, (29/7).

”Depkes juga akan membuat pengaturan lebih baik. Ini bagian dari proses yang sifatnya generik yang menjadi standar prosedur umum yang harus dilewati. Selama ini kita memperlakukan virus influenza A-H1N1 sebagai sesuatu yang khusus, tetapi melihat perkembangan yang terjadi, kita harus bisa hidup dengan virus tersebut dengan tetap berusaha agar sehat dan selamat,” kata Bayu Krisnamurti.

Ia menambahkan, WHO menyatakan, walaupun orang terkena virus influenza A-H1N1, ia tidak perlu masuk rumah sakit.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucia di Bandung mengatakan, tanggung jawab pada kesehatan dan penularan harus menjadi perhatian semua pihak. ”Jangan sampai ditimpakan kepada satu bagian karena ini adalah kerja bersama,” katanya

MASA IN KUBASI DAN PENULARAN

* Masa inkubasi 1-7 hari

* Masa penularan satu hari sebelum sakit, dan 7 hari sesudah sakit (onset )

* Puncak penularan terjadi beberapa hari pertama sakit

CARA PENULARA VIRUS h1n1

  1. * Kontak langsung dengan penderita karena berbicara ataupun percikan batuk atu bersin
  2. Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus
LANGKAH LANGKAH PENCEGAHAN
  1. Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin
  2. Jaga kebersihan diri dan lingkungan
  3. Bila bersin atau batuk tutup dengan tisu
  4. Gunakan masker
  5. Hindari atau waspada terhadap orang baru bepergian dari daerah yang terjangkit

Ciri-ciri penderita Virus Flu babi (h1n1) menurut WHO

Penderita yang terjangkit virus flu babi mempunya ciri-ciri :
1. Panas demam yang tinggi diatas 39 derajat C
2. Nyeri di persendian
3. Hidung berair yang tak seperti biasanya karena paru-paru berair.
Cara penularan flu babi dari manusia ke manusia
melalui udara. Bisa juga lewat kontak langsung. Dengan penderita. Masa inkubasi 3 sampai 4 hari.
Untuk obat dan vaksin untuk mengobati flu babi masih dalam penelitian, mungkin dalam beberapa hari lagi sudah ditemukan obat yang sempurna.
namun kita bisa mencegahnya.

Bagaimana cara mencegah flu babi?
Pencegahan terhadap flu babi:
cuci tangan dengan sabun di air mengalir yang bersih
biasakan menggunakan masker di tempat-tempat umum
hindari berjabat tangan dengan penderita flu babi

alat untuk memeriksa flu babi di bandara namanya thermoscaner.Jika ada orang yang terdeteksi diatas 39 derajat celcius berarti dia wajib di diagnosa sebagai penderita h1n1.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar